Ngapain Aja Selama #StayatHome?

By Anna - April 21, 2020

Selama pandemi ini, pemerintah menghimbau masyarakat untuk stay at home atau di rumah saja. Di Bali sendiri, anjuran itu sudah dilaksanakan bahkan sejak 16 Maret lalu. Sekolah-sekolah dan pusat keramaian mulai tutup, dan  semakin lama semakin sepi. Kalau dihitung-hitung, berarti sudah 5 minggu berjalan saya stay di rumah saja. Betapa saya merindukan antar anak sekolah, jalan-jalan ke mall, sesekali makan di restoran, dan pergi ke pantai. Aaaarrrgghh!

Sebagai warga negara yang baik, saya mengikuti anjuran dari pemerintah dengan di rumah saja. Lagipula demi kebaikan dan kesehatan bersama, bukan? Pertanyaannya, ngapain aja selama di rumah? Berikut ini kegiatan bermanfaat yang saya usahakan rutin dilakukan di rumah untuk menghalau bosan. Maybe you should try?

1. Membuat to do list untuk esok hari.
Saya membuat to do list kegiatan apa-apa saja yang akan saya lakukan besok. Tujuannya untuk menetapkan target dan mengusir rasa malas. Misalnya besok saya masak sup ayam, menamatkan ebook, nulis blog, meditasi, dst. Seharian berkegiatan, saya juga akan mengecek to do list itu, mencoret apa yang sudah saya lakukan dan melihat kembali apa yang belum. In the end of the day, target saya semua yang di dalam list itu sudah tercoret. Dengan membuat list demikian, saya tak pernah lagi kebingungan dengan pertanyaan ibu-ibu sejuta umat, “hari ini enaknya masak apa ya?” Karena saya sudah rencanakan sehari sebelumnya. 

2. Rutin menulis blog.
Pagi hari setelah saya bangun tidur dan menyiapkan kopi, hal pertama yang saya lakukan adalah mencoba menulis blog. Mau nulis apa? Topiknya sudah saya rencanakan sehari sebelumnya. Postingan tidak selalu langsung jadi pagi itu, kadang molor sampai siang atau sore tapi tidak apa-apa. Saya hanya ingin memanfaatkan banyak waktu saya untuk belajar menulis lagi secara rutin.

3. Mengumpulkan ‘uang receh’ dari survey online dan aplikasi.
Hahaha. Saya tidak berbohong. Ada banyak loh aplikasi yang menghasilkan recehan. Nominalnya sih tidak banyak, tapi lumayan kalau telaten dan setiap hari dilakukan, duitnya bisa dipakai bayar biaya langganan hosting tahunan. Survey online yang saya ikuti adalah Yougov, Jakpat, dan Milieu Survey. Sedangkan aplikasi penghasil receh yang lain adalah Pomona, Ponta, dan Clip Claps. Detailnya akan saya ulas besok ya. 

4. Baca buku.
Di post sebelumnya saya pernah cerita mengenai teman saya yang baik hati meminjami saya buku. Ada sekitar 20-an buku koleksinya yang saya baca. Tapi ya karena memiliki waktu berlebih, saya berusaha membaca lebih banyak. Sebetulnya banyak reading list alias daftar buku-buku yang ingin saya baca, tapi kalau beli semuanya  anggarannya di luar budget saya. Lagipula karena saya seorang minimalis, saya sudah tidak suka lagi mengumpulkan buku. Beruntung sekali ada aplikasi ipusnas. Ipusnas adalah sebuah terobosan yang brilian bagi pecinta buku seperti saya. Sejatinya ipusnas adalah perpustakaan nasional yang di dalamnya berisi banyak ebook yang lumayan lengkap! Sistemnya seperti perpustakaan konvensional, jadi kita mendaftar, lalu meminjam ebook dan diberi durasi 3 hari. Kabar baiknya, semuanya bisa dibaca gratis!!! Karena ipusnas, saya tak pernah kehabisan buku untuk dibaca. Oh ya, buku saya ‘Hotelicious’ juga ada di ipusnas, lho. Bagi yang belum membacanya, silahkan pinjam di ipusnas ya! Buruan download ipusnas di gadget masing-masing!


5. Membuat stok makanan beku di freezer.
Sudah lama saya tidak membeli makanan beku yang sudah jadi, kecuali kentang goreng. Bahan makanan beku yang biasa ada di freezer saya adalah mini vegetable springroll, jagung manis beku, ayam ungkep, ayam shihlin, donat beku, roti tawar beku, aneka kroket kentang, nugget pisang, bakso ayam dan sapi homemade, pizza dan pancake beku yang semuanya saya buat sendiri. Tentu saja di luar itu ada pandan beku, daun salam beku, kentang goreng kemasan siap goreng, ayam, daging dan ikan beku. Banyak amat?! Saya bukan seorang penimbun, kok. Daftar di atas memang semuanya ada, tapi porsi hanya untuk 1-2 porsi saja. Memiliki stok makanan beku sangat membantu jika sedang buru-buru, buat suguhan jika ada tamu, dan tentu saja lauk/snack emergency. Kapan-kapan deh saya bagi resep buatnya. Dengan catatan jika ada yang mau. Hehehe.

5. Nonton Youtube
Iya, saya juga nonton youtube, tapi bukan penggemar chanel-chanel prank atau hiburan. Chanel yang saya subscribe hanya chanel masak-masak seperti Gordon Ramsay, Jamie Oliver dan Martha Steward. Tapi saya tidak rutin menonton chanel mereka, karena srlain jarang update, saya hanya menonton resep tertentu yang kebetulan sedang saya ingin pelajari. Yang setia saya  tonton setiap malam without fail, setidaknya minimal 2 video per malam sebelum tidur adalah chanel SB30 (success before 30) milik pak Candra Putra Permana, seorang entrepreneur sukses founder dari KK Indonesia. Jangan salah, saya bukanlah anggotanya, dan saya tidak sedang berpromosi. Tapi chanel pak Candra banyak mengajari saya tentang merubah mindset menjadi lebih baik, makanya saya dengan sukarela merekomendasikan chanel beliau.  Saya hanya menonton video-video beliau sebelum tidur, supaya saya tetap termotivasi dan menanamkan pikiran positif ini sedikit demi sedikit ke dalam alam bawah sadar saya.

6. Meditasi.
Setelah nonton video pak Candra di Youtube, biasanya saya bermeditasi selama 25 menit, sebelum tidur. Jangan dibayangkan meditasi itu bersila dan duduk dalam keheningan. Meditasi ala saya, rebahan rileks dengan headset di telinga, mendengarkan 3D audio dari aplikasi Synctuition. Bermeditasi rupanya sangat membantu saya untuk tidur lebih baik, dan membuat saya tidak mudah stress. 

Jadi begitulah kegiatan sehari-hari saya selama stay at home. Sengaja saya tidak masukkan kegiatan rutin ala ibu rumah tangga lainnya seperti mengurus rumah, memasak, momong anak, dan lain-lain, karena kegiatan itu sudah otomatis ada setiap harinya. 

Kadangkala saya bahkan merasa 24 jam itu tidak cukup karena saya terlalu sibuk menyibukkan diri sendiri. Karena terlalu asyik baca, saya jadi tidak punya waktu untuk kursus di udemy. Terlalu menikmati menyiapkan makanan beku, saya sampai molor menyiapkan makan siang untuk anak saya, dan seterusnya. Kadang saya berfikir, waktu saya sebetulnya ya segini-segini saja, hanya 24 jam sehari. Tergantung bagaimana saya memanfaatkannya, waktu yang sedikit itu bisa berguna atau terbuang sia-sia. 

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar