Jika kemarin saya sudah posting mengenai apa itu travel exemption dan bagaimana cara apply-nya, postingan kali ini saya akan membahas bagaimana saya apply visitor visa. Visitor visa atau visa kunjungan ini digunakan untuk berwisata, mengunjungi keluarga atau belajar kursus jangka pendek (3 bulan). Visitor visa sendiri terdiri dari 2 macam, yaitu tourist stream dan family stream. Nah, sebaiknya pilih yang mana?
Jawabannya adalah disesuaikan dengan kondisi masing-masing applicant. Family stream visa ini pada umumnya diperuntukkan bagi applicant yang memiliki keluarga di Australia. Meskipun ini applicable buat saya, tapi saya tidak memilih family stream ini. Kenapa?
1. Visa jenis ini single entry dan ada NFS atau ‘no further stay’ clause yang biasanya mengiringi jika ambil visa opsi ini. No further stay artinya jika visa habis selagi kita masih di Australia, mau tidak mau kita harus keluar dari Australia, tidak bisa mengajukan visa baru selama di Australia. Opsi ini tidak memungkinkan untuk situasi saya, karena masa pandemic ini saya tidak ingin keluar bmasuk negara. Lagipula juga sedang mempersiapkan partner visa sebelum visitor visa saya habis masa berlakunya. Mengenai partner visa ini akan say aulas nanti setelah saya apply ya?
2. Ada bond yang harus di bayar. Bond sendiri adalah semacam uang jaminan yang dibayarkan kepada pemerintah untuk menjamin applicant untuk bisa masuk ke Australia. Besarnya bond ini ditentukan oleh officer yang meng-access aplikasi pemohon. Berdasarkan informasi yang saya kumpulakan, bond berkisar 50-150 juta per orang. Nah, lumayan juga duit segitu dititipkan untuk bayar bond. Bond ini nantinya akan dikembalikan kepada penjamin setelah applicant keluar dari Australia.
Setelah tahu harus memilih opsi stream yang mana, langkah selanjutnya adalah mengumpulkan dokumen yang diperlukan. Dokumen yang berbahasa Indonesia, saya sertakan juga terjemahannya.
1. ID, seperti KTP, SIM, KK, dan akta lahir.
2. Surat nikah (jika sudah menikah)
3. - Bank statement 3 bulan terakhir. Saya screenshot dari website octo click CIMB Niaga, jadi bukan statement yang dikeluarkan bank offline.
- Statement limit credit card
- Sertifikat kepemilikan property atau surat kepemilikan kendaraan bermotor (BPKB) jika ada.
- Saya lampirkan pula statement deposito dan reksa dana.
Poin no 3 ini intinya untuk membuktikan bawa applicant memiliki dana yang cukup untuk biaya hidup selama di Australia dan memiliki ikatan dengan negara asal.
4. Invitation letter dari suami (selaku sponsor di Australia). Karena suami saya menyatakan akan membiayai seluruh kebutuhan saya selama di Australia, suami juga melampirkan passport, ID, SIM, dan bank statement.
Berikut ini contoh invitation letter yang lampirkan.
17 November 2020
Visa Office
Australian Embassy
Jakarta, Indonesia
Dear Sir/Madam,
Re: Application for Australian Visitor Visa for my wife
I, xxx and would like to ask for consideration of a Visitor Visa for my wife;
Name: xxx
Date of Birth: xxx
Indonesian Passport: xxx
Address: xxx
Telephone: +628xxx
I am an Australian citizen and working at xxx in Sydney. I hope she will be able to come before xxx to celebrate our xxx wedding anniversary. She will be coming together with our 5 years old daughter, who will be attending kindergarten at xxx Public School, NSW 20xx from 3 February 20201.
Name: xxx
Date of Birth: xxx
Australian Passport: xxx
They will stay with me at: xxx, NSW 20xx
I will provide my wife with all living expenses and I guarantee that she will obey Australian law and regulations.
I have enclosed following documents
· Copy of my Passport, Photo Card NSW and Driver Licence NSW
· Letter of acceptance from Leichhardt Public School (for our daughter)
Thank you for your kind attention and if you require further information, please contact me on +61xxx
Yours faithfully,
Signature
Sponsor’s name
Email xxx
5. Cover letter aplikasi visa.
Contoh cover letter yang saya pakai:
17 November 2020
To: Visa Section
Australian Embassy
Jakarta – Indonesia
Re: Application for VISITOR VISA for Australia
Dear Sir / Madam,
I, the undersigned;
Full Name
Indonesian Passport No.
Date of Birth
I am an Indonesian, applying for a visitor visa to Australia as I intend to travel to Sydney together with my daughter, xxx(Passport No. xxx) in early December 2020 to be with my husband, xxx (Australian Passport No.xxx) as the family.
Ayumi will be 5 years old on xxx and she has already been registered for her kindergarten at xxx Public School, NSW 20xx, which will commence from 3rd February 2021.
Beside the main checklists, I have enclosed additional documents as following;
- Invitation Letter from Hiroshi
- My husband’s documents (passport, driving licence, photo ID, and bank statement)
- Ayumi’s documents (Passport, school letter of acceptance)
By signing this letter, I declare that all the information provided is true and in my responsibility. I do hope you will find that everything is in order and may I request you to grant a necessary entry visa for me, please?
Thank you for your kind consideration.
Yours faithfully,
Your name xxx
Email: xxx
HP: +62 8xxx
Setelah semua dokumen lengkap, langkah selanjutnya adalah membuat immi account dan apply visanya di link berikut: https://immi.homeaffairs.gov.au/visas/getting-a-visa/visa-listing/visitor-600/tourist-stream-overseas.
Selanjutnya isi form yang disediakan, lalu upload semua dokumen yang telah dipersiapkan sebelumnya. Tidak harus langsung submit, kalau terpaksa terinterupt, bisa klik opsi save, untuk dilanjutkan kemudian. Jadi kita tidak perlu mengisi form lagi dari awal.
Isi form, done. Upload document, done. Berikutnya adalah melakukan pembayaran. Biayanya adalah AUD 145 atau sekitar 1,5 juta rupiah. Setelah pembayaran selesai, maka selamat! Visa applicationnya sudah berhasil disubmit. Anda akan mendapatkan receipt dan TRN. TRN inilah yang nantinya digunakan untuk apply travel exemption supaya visa touristnya segera diproses.
Setelah menunggu kurang lebih 5 hari (including weekend), saya menerima grant notice via email yang menyatakan bahwa visa saya granted! Jangan lupa print out attachmentnya untuk dibawa saat check in. Sebetulnya visa ini sifatnya elektronik dan tidak perlu di print, pada saat melewati imigrasi saya sengaja menyodorkan lembaran grant notice tapi ditolak petugas. Tidak perlu, katanya. Meanwhile saat check in di Bandara Soekarno- Hatta Jakarta, petugas check in meminta print out visa grant. Saran saya pribadi, sebaiknya disiapkan saja print outnya, siapa tahu diperlukan. Oh ya, ini grant notice yang saya terima:
Bagaimana? Sudah tidak bingung lagi kan apply visitor visa? Jika masih bingung atau ada yang perlu ditanyakan, jangan sungkan comment di bawah ya!