Suatu hari, tiba-tiba mba Siti mengetuk kamar saya.

“ Bu, saya boleh minta tolong bu Anna ngomong ke tamu sebelah, saya disuruh Ibu Eka ambil obat di kamarnya. Saya tidak bisa bahasa Inggris.”

Bu Eka adalah nama pengelolanya. 

Baiklah, sayapun ke kamar sebelah dan mengatakan bahwa mba Siti diminta bu Eka untuk mengambil obat. Tamu cewek berambut blonde ini sepertinya sudah diberitahu sebelumnya, karena langsung bergegas mempersilahkan mba Siti masuk. OK, I have done my part, dan memutuskan kembali ke kamar saya. 

Tak lama ada notifikasi whatsapp dari mba Nik. 

“Bu Anna minta tolong ya antar mba Siti ke tamu kamar sebelah. Mau ambil obat tapi tidak bisa ngomongnya.”

Sayapun membalas, “ Iya mba. Sudah ambil kok, barusan saya antar”.

Mbak Nik mengucapkan terimakasih sembari memberi icon tertawa terbahak-bahak. Saya tanya kenapa ketawa, diapun bercerita...

Jadi ada tamu kamar lain sedang sakit demam dan membutuhkan obat penurun panas semacam Paracetamol. Karena merasa tidak enak badan maka tamu ini menelepon bu Eka, pengelola guest house. Bu Eka menyediakan obat-obatan ringan dan disimpan di kamar cewek blonde, yang tinggal di sebelah kamar saya. Sayangnya bu Eka tidak sedang berada di tempat, mba Nik juga sedang berada di villa lain saat itu. Maka bu Eka mengirim pesan whatsapp kepada cewek blonde itu supaya memperbolehkan mba Siti (yang saat itu memang sedang berada di guest house) untuk  mengambil obat di kamarnya. Cewek blonde memberi izin, dan selanjutnya bu Eka memberitahu mba Siti untuk mem-pick up obat tersebut di kamar si cewek blonde. Dan dari sinilah kekonyolan itu terjadi...

Mba Siti mengira bu Eka memintanya untuk mengambil mobil bak terbuka atau mobil pikap! Karena bingung, mba Siti menanyakan hal ini ke mba Nik melalui whatsapp.

Mbak Nik langsung ketawa karena kepolosan mba Siti. Saya tidak bisa membayangkan wajah mba Siti yang kebingungan saat itu.

“ Itu ada ibu Siti pick up itu artinya apa, aku kan gak punya pick up. Ini di depan juga pick up punya orang.”

Hahahaha mba Siti ada-ada saja!