Bunga Mawar Termahal

By Anna - May 08, 2020

Hari ibu di Jepang dirayakan setiap hari minggu kedua di bulan Mei. Tahun ini, haha no hi atau hari ibu jatuh di tanggal 10 Mei. 

Saya pribadi belum pernah merayakan hari ibu bersama keluarga di Jepang. Namun, setiap tahun kami tak pernah absen mengirimkan hadiah dan melakukan video call kepada ibu mertua. Sejak memiliki seorang putri, saya dan suami tak pernah absen melakukan panggilan video melalui FaceTime di hari minggu malam. Tapi, kami juga selalu melakukan video call di tanggal-tanggal penting yang jatuh bukan di hari minggu, seperti ulang tahun, anniversary, hari anak dan sebagainya. Ibu dan bapak mertua hanya tinggal berdua saja di rumah, kami ingin membagikan sedikit keceriaan dengan menunjukkan tingkah lucu cucu mereka, sekaligus memastikan bahwa mereka dalam keadaan baik-baik saja.

Tahun ini, saya berencana untuk membeli buket bunga dan bingkisan secara online dan mengirimkannya ke alamat rumah mertua. Harapan saya, bisa memberi sedikit kebahagiaan untuk kedua mertua saya ditengah kegalauan yang tidak pasti. Jepang sudah hampir dua bulan memberlakukan himbauan di rumah saja, dan saya rasa ibu dan bapak mertua mungkin sama stressnya dengan saya. Fyi, dalam kondisi normal ibu mertua sibuk luar biasa. Beliau mengikuti club photography, melukis, menulis kaligrafi, volunteer membaca dongeng untuk anak-anak, dan mengikuti beberapa organisasi non profit lainnya. Bapak mertua selalu belajar di study room atau menonton berita dan pertandingan sumo di televisi, tapi juga sering keluar rumah untuk latihan kardio di Gym dan melipir ke perpustakaan umum tak jauh dari rumahnya. Praktis, himbauan di rumah saja membuat mereka tidak kemana-mana.

Buket bunga bisa dibeli dengan mudah di hanaya atau toko bunga yang ada di mana-mana. Jika sedang di Tokyo, saya suka membeli di toko Aoyama karena lokasinya pas di luar stasiun. Karena saat ini saya sedang di Bali, saya mencari tahu apakah toko Aoyama juga melayani delivery. Saya langsung menuju situsnya dan memilih bunga yang saya inginkan. Ketika klik order, muncul notifikasi bahwa layanan delivery sementara diberhentikan karena pandemi. Oalah, sayapun mencari alternatif toko online lainnya tapi hanya bisa menemukan toko bunga berbahasa  Inggris yang dari bahasanya, dikelola Amerika. Harganya jadi tak masuk akal. Bayangkan, setangkai bunga mawar dijual seharga 7,261 yen! 1 yen saat ini seharga 140 rupiah, sehingga kalau dirupiahkan harganya menjadi 1,016,540 rupiah! Saya sering melihat buah buahan yang dijual juta-jutaan, tapi bunga mawar? Betul-betul ini adalah bunga mawar termahal yang pernah saya tahu.




Saya lalu mengurutkan harga dari yang termurah, barangkali ada opsi lain yang lebih terjangkau. Hasilnya, ya bunga mawar setangkai itu yang ternyata paling murah. Variasi lain dari setangkai bunga mawar adalah disusun dam buket bunga, tapi kok jadinya terlihat berlebihan ya, karena toh mawarnya cuma setangkai saja. Dan harganya? Hmmm...




Saya lalu melihat situs lain dan mencari buket bunga dengan kata kunci ‘affordable’ atau terjangkau. Dan inilah yang keluar...






Sebenarnya, berapa harga ‘normal’ dari buket bunga di Tokyo? Di hari biasa mendekati hari ibu begini, biasanya banyak toko bunga yang memajang buket bunga kreasi mereka. Harga tergantung ukuran, yang paling murah setahu saya adalah bunga yang dijual satuan. Setangkai mawar biasanya dihargai 200 yen. 

Ini adalah penampakan toko bunga di Jepang dalam situasi normal. 



Cantik-cantik!!! Dan yang paling penting, lihatlah label harganya. Jauh sekali dengan yang dijual online, padahal di toko bunga offline ini menurut saya lebih cantik. 

Saya akhirnya memutuskan untuk tidak membeli bunga, karena rasanya kok tidak worth the price. Saya berspekulasi karena situasi pandemi, jalur distribusi bunga menjadi terhambat. Lagipula, di situasi begini banyak usaha non esensial yang tutup. Jangan-jangan,  banyak toko bunga sebenarnya tutup? Lalu toko bunga online menjual dengan harga tinggi karena permibtaan yang tinggi sedangkan persediaan barang terbatas?

Ah, lagi-lagi pandemi. Ujung-ujungnya membahas pandemi. Semoga lekas berlalu sehingga kehidupan berjalan normal kembali.


  • Share:

You Might Also Like

0 komentar