Di tempat kerja,
sebagai sarana untuk hand over tugas-tugas yang masih pending atau membutuhkan
follow up lebih lanjut, selain mengadakan over handling briefing, kami juga
menuliskannya di log book. Log book itu sendiri fisiknya ya buku tulis besar
biasa, kadang-kadang diberi kolom untuk memudahkan kami mencatat sesuatu.
Hal-hal yang dicatat bisa bervariasi, bisa merupakan informasi yang perlu
diketahui oleh semua shift, kejadian penting yang membutuhkan follow up lebih
lanjut, complain dari tamu, hingga keluhan-keluhan pribadi yang terkait dengan
kegiatan operasional. Karena sifatnya dipakai untuk bersama-sama, dalam satu
team, tiap personil memiliki gaya tulisan dan gaya bahasa masing-masing yang yang kadang-kadang terlihat konyol. Pagi
ini, ketika saya sedang over handle tugas dengan salah satu rekan, saya dibuat
ngakak dengan salah satu tulisan yang ada di dalamnya. Saya jadi9 teringat
dengan beberapa tulisan lama yang juga membuat saya sempat tergelak. Finally,
saya bukannya sibuk over handle dengan team, malahan ngikik sendiri membolak
balik halaman log book lama dan mengabadikan beberapa tulisan aneh itu.
1. Drama abis
Mr.
Marc Schnell (repeater) complaint coz of semut di dalam kamr. Dia very-very
upset, dia adalah repeater n love to stay in our hotel…
Ini
Tulisan Sonny. Udah campur aduk, gak jelas mana English mana bahasa Indonesia, masih
diperparah lagi dengan ‘bentuk’ tulisannya yang mirip cakar ayam nyaris tak
terbaca. Bumbu lebaynya yang “very-very upset” itu, makin membuat orang yang
membaca langsung tepuk jidat. Drama abis!
2.
Lebay
Yang
ini tulisan salah satu rekan yang tak mau disebut namanya. Ceritanya, team FO
mendapatkan free pass untuk tour ke Nusa Lembongan dengan kapal mewah yang
charge-nya ratusan dolar per orang. Karena jatah hanya enam orang sedangkan
kami berdua belas, supaya adil, kamipun mengundinya. Proses pengundian
berlangsung adil sih, tapi rasanya terlalu lebay kalau harus membawa ‘saksi
hidup’ segala. Ya gak?
3.
Oh No!
Tak perlu saya jelaskan. Saya tiba-tiba mules
baca tulisan ini.
4.
Bahasa Bencong
Ini
saya kasih bocoran kosakata lain yang sering kami pakai gara-gara ketularan
virus bencong:
-
Lambreta : lambat
-
Kesindang : kesini
-
Maharani : mahal
-
Pelita : pelit
-
Metong : mati
Nb:
Don’t try this at home. Dikejar satpol PP tidak ditanggung!
5.
Dendam pribadi
Ini
tulisan Erik, salah satu rekan saya yang paling suka complain kalau ada
prasarana yang tidak menunjang. Maklum, orang accounting apalagi yang di bagian
store itu suka ribet. Printer mati karena tintanya abispun mereka gak bakalan
mau kasih baru kalau store request belum dibuat. Pengakuan Erik, dia udah
ngemis-ngemis tetep gak dikasih. Kasihan…
6.
Bahasa Planet Pluto
Terjemahan: Laptop dua-duanya tidak
bisa dipakai, gimana nih..?
Bagi
yang mengerti bahasa Jawa, tentu tak ada masalah. Masalahnya di team kami ada
tiga orang Sunda, tiga orang Jawa, lima orang Bali, satu orang Padang, dan satu
orang Jakarta. Kalau saya, Sonny, dan supervisor saya yang orang Jawa dengan
renyahnya ngobrol memakai bahasa daerah, rekan-rekan yang lain mengeluh tidak
bisa membaca subtitle bahasa planet Pluto. Mmm..
Dan
ini yang bikin saya sukses guling-guling saking gemesnya…
Housebank used IDR 1.700.000 by Mr.
XXX (General Manager) last night as he had a stomatch problem (cepirit). As per
P. Medi using that money to pay doctor and medicine. ASAP to make it liquid…
Belum
juga kram perut saya hilang gara-gara cepirit itu, di baris terakhir tertulis, “ASAP to make it liquid”, meskipun kami
mngerti terjemahan bebas dari bahasa Indonesia yang diinggriskan secara ngasal
ini (maksudnya supaya kami segera mereimburse uangnya ke accounting), liquid
itu artinya memang cairan tapi to make it
liquid? Maksud loh????!!!
0 komentar