Kerja
di hotel yang juga memiliki ballroom yang berfungsi salah satunya sebagai
tempat pesta kawinan, membuat saya memperhatikan orang-orangnya. Saya perhatikan,
dari 10 pesta kawinan, sebanyak 9 diantaranya adalah kawinan orang Cina. Pestanyapun
selalu heboh, dengan dekoran yang meriah dan tamu yang tidak hanya ratusan tapi
hingga ribuan orang. Karena pestanya
saja sudah heboh, tamu yang datang (terutama tamu perempuan) juga tidak kalah
heboh dandanannya, kalau tidak berpakaian a la barat (mirip artis Hollywood
yang pakai gaun-gaun backless gitu), ya pakai baju a la Cinderella dan
berwarna-warni, belum lagi dengan sepatu berhak belasan centimeter, dan tatanan
rambut dengan sanggul tinggi dan berbagai aksesorisnya yang berkelap kelip. Silau
man! Saya sampai susah membedakan yang mana yang mempelai yang mana yang
tamunya karena dandanannya sama hebohnya. Namun kebanyakan, mempelai itu
standartnya pakai gaun berwarna putih, sedangkan tamunya pakai gaun ngejreng
warna warni. Saya perhatikan, pilihannya kebanyakan kalau bukan merah menyala
ya biru ngejreng. Halah!
Bicara
mengenai dekoran yang juga heboh, kadang-kadang saya suka takjub sendiri. Harga
yang ditawarkan pihak dekor untuk
membuat dekoran semeriah itu ternyata tidaklah murah. Yang paling sederhana
biasanya kisaran puluhan juta rupiah, dan yang paling mahal hingga ratusan juta
rupiah, tergantung jenis dekoran yang diminta dan request bunga segar jenis apa
yang hendak dipakai. Kalau sedang iseng pingin berhitung, saya kadang sampai
bawa kalkulator dan berhitung sendiri. Harga 1 tangkai bunga mawar segar
sekitar 700 hingga seribu rupiah untuk harga supplier. Nah, jika dekorannya
heboh, bisa menghabiskan hingga puluhan ribu tangkai bunga mawar, belum lagi
dengan jenis bunga lainnya, dan kalau dihitung-hitung biayanya sudah mahal. Di hotel
Mandarin oriental Bangkok saya pernah lihat dekoran ballroom yang seluruh dindingnya
dihias bukan dengan tirai seperti umumnya tapi menggunakan bunga anggrek warna putih. Silahkan membayangkan
sendiri berapa ongkosnya. Yang bikin saya kagum lagi, orang dekor kerja seperti
sulap. Baru saja kemarin sore saya lihat ballroom masih kinclong kosong,
paginya saya lihat sudah heboh dekorannya. Eeeehh.. besoknya saya lihat sudah
kinclong lagi seperti tidak pernah terjadi apa-apa malam sebelumnya. Ckckck…
Kredibilitas dan tingkat kekayaan seorang mempelai biasanya juga bisa dilihat dari pestanya. Umumnya seorang mempelai yang memiliki perusahaan besar, di pesta kawinannya akan terpajang papan karangan bunga beraneka rupa dari berbagai perusahaan dan bank. Semakin terkenal orangnya dan semakin besar perusahaannya, maka semakin banyak pula papan karangan bunga berisi ucapan selamat yang menghiasi lobby hotel. Kalau orangnya tajir sekali dan perusahaan yang dimiliki besar sekali, karangan bunga yang terpajang kadang-kadang sampai meluber ke jalan saking penuhnya. Padahal karangan bunga semacam itu tidak murah loh… Saya pernah iseng tanya harga ke seorang florist yang kebetulan mengantar karangan bunga ke lobby. Katanya yang paling murah sekitar 800 ribuan hingga jutaan, tergantung desain dan (lagi-lagi) tingkat kehebohan bunga yang dipasang. Ya ampun, kalau papan bunganya aja bisa semahal itu, lantas berapa ya kira-kira angpau yang diberikan untuk mempelainya? Gaji saya setahun atau lebih mungkin ya…? Wah wah wah… dengan duit segitu sih saya sudah bisa beli mobil dong ya… *)hehehehe.. ngayal deh ya…!
Salah
satu acara adat kawinan orang Cina keturunan ada yang mirip dengan acara tujuh
bulanan bayi adat Jawa, yaitu menaburkan beras kuning yang di dalamnya juga ada
uang koinnya, biasanya besaran 500 hingga seribu perak. Bedanya, kalau orang
Jawa menabur koin dan beras kuning itu perlambang berbagi kebahagiaan dengan sesama
karena uang koinnya jadi rebutan (umumnya anak-anak kecil), nah kalau di
tradisi Cina, lempar uang koin itu perlambang buang sial. Saya tahunya saat suatu hari di briefing pagi,
salah seorang duty manager menyinggung staff concierge yang bukannya bertugas
saat pesta berlangsung, malahan sibuk mungutin uang koin. Lah, mau kena sial
mas?
Umumnya,
pihak mempelai selalu menyiapkan souvenir untuk para tamu undangan yang telah
datang. Biasanya berupa cangkir cantik bertuliskan nama mempelai, kipas unik,
parcel mini, hingga handuk cantik. Namun, saya pernah menjumpai souvenir paling
aneh yang membuat saya sampai tergelak. Bukan pesta kawinan sih, tapi kali ini
pesta ulang tahun ke 80 seorang kakek keturunan Cina. Katanya nih, dalam
tradisi orang Cina keturunan, umur 80 tahun itu harus dirayakan sebagai
ungkapan syukur panjang umur. Biasanya souvenir yang dibagikan juga wajar dan
standar, namun souvenir kali ini boleh dibilang aneh, yaitu berupa satu paket
berisi obat-obatan, vitamin dan anti biotik. Halah, lansia sekali ya?
Salah
satu pesta Chinese aneh yang pernah saya jumpai lagi adalah pesta ulang tahun
seorang anak berumur 2 tahun. Bukan orangnya yang aneh, namun susunan menunya. Jadi di BEOnya (Banquet
Event Order) saya lihat untuk anak-anak disediakan kid’s buffet, ada juga adult
buffet dengan tambahan booth untuk bar yang menyediakan draught beer dan aneka
alcoholic drink yang menyediakan berbagai macam cocktail on request dan wine
aneka rupa. Nah lo? Ini bapaknya atau anaknya sih yang mau pesta?
0 komentar