Korea Oh Korea
By Anna - February 03, 2015
Belakangan di hotel kedatangan
banyak tamu yang berasal dari Korea. Seneng sih, karena tamu-tamu Korea
gini yang paling gampang handlenya. Dari pertama datang dan check in, sudah ada
guide sendiri yang akan ngurusin semua keperluannya dia, mulai dari registrasi, makan, sampai check out. Payment sih gak usah pusing, karena semuanya sudah
dibayar lunas jauh sebelum si tamu check in. jarang sekali tamu-tamu Korea
begini consume apa-apa di hotel, karena seringnya nyentuh minibar saja enggak,
gak seperti tamu-tamu bule ABG yang sampe dibela-belain berantem karena
housekeeping info tamunya ambil minibar tapi merekanya ngotot gak minum
apa-apa. Gak semuanya begini loh ya, sebagian saja kok. Sebagian besar aja
maksudnya *sambil ngremes-ngremes bill minibar saking geregetannya.
Pas check in, saya juga tak usah
susah-susah menerangkan ini itu, paling tinggal dimintain passport untuk
dicopy, lalu ngomong aja sama guidenya dan si guide-lah yang bakalan cuap-cuap
nerangin segala sesuatunya. Deposit saya hampir tak pernah minta, karena mereka
palingan tinggal cuma sehari dua hari, karena biasanya mereka ikutan paket tur
dan harus mengunjungi beberapa tempat. Itupun, check in malam-malam dan
besoknya check out pagi-pagi. Kalaupun stay over, biasanya merekalah yang ambil
breakfast pagi-pagi, karena setelah itu mereka pergi seharian tour entah
kemana, dan balik pulang hotel sesaat sebelum jam makan malam.
Selama tinggal, tamu-tamu Korea
ini hampir tak pernah menelepon ke operator perkara minta ini itu, mungkin
karena kendala bahasa. Biasanya tau-tau ada telpon dari agent dan minta nomor
sekian minta ini minta itu. Jadi mereka ini nelpon guidenya dulu, nyuruh si
guide buat nelponing resepsionist kalau mereka ada request. Halah, ribetnya...
Pas check out, proses check out
tamu Korea ini yang paling cepat. Karena semua bill sudah settle dan tidak ada
konsumsi apa-apa, ya tinggal kasih kunci saja dan check out. Beres! Bellboypun
gak usah ribet karena mereka biasanya bawa sendiri koper-kopernya. Saya jadi
ngayal, andai semua tamu model begini, dipastikan saya bakalan makan gaji buta
dan tak usahlah saya minum panadol lagi saking pusingnya ngadepin beberapa tamu
yang aneh-aneh*ngarep!
Saya selalu geli setiap kali
handle tamu Korea. Entah kebetulan atau gimana, kok ya setiap yang datang pasti
berpasangan. Dan semua pasangan itu pasti pakai atribut couple-an. Mulai dari
koper, topi, syal, dan sepatu yang salah satunya pasti kembaran. Mulanya saya
kira sih, karena mereka keluar negeri berdua dan mereka takut ilang satu sama
lain kali ya...makanya mereka pakai baju seragam biar kalau ilang gampang
nyarinya. Eh, ternyata besoknya pas mereka mau tur, mereka pakai baju couple
lagi dengan motif beda! Yang membuat saya makin geli, eh mereka dong dengan
pedenya pakai kaos couple dan tulisannya di depan "Wife" nah, yang
punya cowok tulisannya "Husband", dan pas mereka berbalik di bagian
punggungnya tulisannya "Just Married". Cie cie cie...! Tapi gak segitunya
juga kali...! *Melirik sirik.
Anak training sayapun gatel
komentar, "Orang Korea itu lo mbak, apa-apa berdua, apa-apa samaan, baju
aja kembaran. Ah, mana saya ada kesempatan PDKT!"
Dasar!!!
Kendala lain selain percakapan,
kadang-kadang saya juga dibuat bengong pusing dengan huruf-huruf korea
yang berupa bulatan-bulatan abstrak itu. Ceritanya, kelar check in, kami harus
mengupdate profile tamu yang meliputi alamat rumah, alamat email, nomor
telepon, dan detail passportnya. Seharusnya sih tidak ada masalah karena tamu
saya mengisi semua kolom yang wajib diisi, tapi kalau isinya huruf Korea, saya
ngupdatenya gimana, coba?
1 komentar
kayaknya membanggakan bgt korean nih mbak ana, kalo saya gasuka ah.. tampangnya pada kaga maco2 hihi
ReplyDelete