Log Book Konyol

By Anna - October 11, 2013

     Di tempat kerja, sebagai sarana untuk hand over tugas-tugas yang masih pending atau membutuhkan follow up lebih lanjut, selain mengadakan over handling briefing, kami juga menuliskannya di log book. Log book itu sendiri fisiknya ya buku tulis besar biasa, kadang-kadang diberi kolom untuk memudahkan kami mencatat sesuatu. Hal-hal yang dicatat bisa bervariasi, bisa merupakan informasi yang perlu diketahui oleh semua shift, kejadian penting yang membutuhkan follow up lebih lanjut, complain dari tamu, hingga keluhan-keluhan pribadi yang terkait dengan kegiatan operasional. Karena sifatnya dipakai untuk bersama-sama, dalam satu team, tiap personil memiliki gaya tulisan dan gaya bahasa masing-masing  yang yang kadang-kadang terlihat konyol. Pagi ini, ketika saya sedang over handle tugas dengan salah satu rekan, saya dibuat ngakak dengan salah satu tulisan yang ada di dalamnya. Saya jadi9 teringat dengan beberapa tulisan lama yang juga membuat saya sempat tergelak. Finally, saya bukannya sibuk over handle dengan team, malahan ngikik sendiri membolak balik halaman log book lama dan mengabadikan beberapa tulisan aneh itu.
1. Drama abis



Mr. Marc Schnell (repeater) complaint coz of semut di dalam kamr. Dia very-very upset, dia adalah repeater n love to stay in our hotel…
Ini Tulisan Sonny. Udah campur aduk, gak jelas mana English mana bahasa Indonesia, masih diperparah lagi dengan ‘bentuk’ tulisannya yang mirip cakar ayam nyaris tak terbaca. Bumbu lebaynya yang “very-very upset” itu, makin membuat orang yang membaca langsung tepuk jidat. Drama abis!

2.      Lebay


Yang ini tulisan salah satu rekan yang tak mau disebut namanya. Ceritanya, team FO mendapatkan free pass untuk tour ke Nusa Lembongan dengan kapal mewah yang charge-nya ratusan dolar per orang. Karena jatah hanya enam orang sedangkan kami berdua belas, supaya adil, kamipun mengundinya. Proses pengundian berlangsung adil sih, tapi rasanya terlalu lebay kalau harus membawa ‘saksi hidup’ segala. Ya gak?

3.      Oh No!


 Tak perlu saya jelaskan. Saya tiba-tiba mules baca tulisan ini.

4.      Bahasa Bencong


Ini saya kasih bocoran kosakata lain yang sering kami pakai gara-gara ketularan virus bencong:
-          Lambreta : lambat
-          Kesindang : kesini
-          Maharani : mahal
-          Pelita : pelit
-          Metong : mati

Nb: Don’t try this at home. Dikejar satpol PP tidak ditanggung!

5.      Dendam pribadi


Ini tulisan Erik, salah satu rekan saya yang paling suka complain kalau ada prasarana yang tidak menunjang. Maklum, orang accounting apalagi yang di bagian store itu suka ribet. Printer mati karena tintanya abispun mereka gak bakalan mau kasih baru kalau store request belum dibuat. Pengakuan Erik, dia udah ngemis-ngemis tetep gak dikasih. Kasihan…

6.      Bahasa Planet Pluto


Terjemahan: Laptop dua-duanya tidak bisa dipakai, gimana nih..?

Bagi yang mengerti bahasa Jawa, tentu tak ada masalah. Masalahnya di team kami ada tiga orang Sunda, tiga orang Jawa, lima orang Bali, satu orang Padang, dan satu orang Jakarta. Kalau saya, Sonny, dan supervisor saya yang orang Jawa dengan renyahnya ngobrol memakai bahasa daerah, rekan-rekan yang lain mengeluh tidak bisa membaca subtitle bahasa planet Pluto. Mmm..

Dan ini yang bikin saya sukses guling-guling saking gemesnya…

Housebank used IDR 1.700.000 by Mr. XXX (General Manager) last night as he had a stomatch problem (cepirit). As per P. Medi using that money to pay doctor and medicine. ASAP to make it liquid…

Belum juga kram perut saya hilang gara-gara cepirit itu, di baris terakhir tertulis, “ASAP to make it liquid”, meskipun kami mngerti terjemahan bebas dari bahasa Indonesia yang diinggriskan secara ngasal ini (maksudnya supaya kami segera mereimburse uangnya ke accounting), liquid itu artinya memang cairan tapi to make it liquid? Maksud loh????!!!

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar