Kacamata Kuda

By Anna - July 09, 2013


Entah ini hanya kebetulan atau memang sedang sial, seharian itu saya incharge dengan bli Bagus, teman saya yang asli Bali, saya sampai sakit perut menertawakan dia karena banyak menemukan masalah dengan kacamata kuda, alias Bra.

Saat sedang enak-enaknya santai di front desk, seorang bule tiang listrik topless menghampiri saya.
“I want to take my surf board. Yesterday one of you kept there at your storage.” Oh.. rupanya ini bule mau ambil papan surfingnya.
“Well, may I have the luggage tag*, please?” Tanya saya.
Si bule mengeluarkan secarik kertas kucel dari sakunya. Ya oloh ini mah bukan luggage tag namanya. Udah kucel, lecek, basah lagi. Sampai-sampai tulisan yang tertera di kertas itu hampir saja tidak dapat terbaca.
Saya melirik sebentar ke dalam gudang penyimpanan yang lokasinya tepat di belakang konter reception, memastikan ada papan surfing disana. Papan surfing memang ada, dan setelah saya cocokkan dengan luggage tag yang diberikan si bule tadi, nomornya sama. Jadi tidak ada masalah. Masalahnya, itu papan surfing ukuran paling besar dan letaknya paling nyempil di ujung gudang, terjebit diantara koper-koper segede gaban. Saya sih ogah susah payah mengambil papan surfing itu, jadilah saya memanggil bli Bagus, teman saya yang orang bellboy untuk mengambilkan.  Kebetulan dia baru balik dari kamar di lantai dua, mengantarkan barang tamu yang baru saja check in.
Termehek-mehek si bli Bagus mengeluarkan papan surfing, ternyata ada tali dan secarik kain hitam terbelit di ujung papan.
“Take that out. I keep that in my bag.” Si bule mengintruksikan bli bagus untuk melepas atribut papan surfing tersebut. Tali terlepas dan masuk ke dalam tas mas bule. Tinggal secarik kain hitam itu. Bli Bagus yang penasaran pun menarik-narik kain itu dan dengan muka innocent tanpa dosa mengayun-ayunkan benda tersebut di depan muka si bule.
“This one also, ya?” katanya.
“What is that?” Kata si bule. Nah, barangnya sendiri kok gak tau, gimana sih?
Saya mencium ketidakberesan.
“Mmmm…” Bli Bagus malah menarik-narik kain elastic itu di depan si bule dan saya baru menyadari sesuatu: kain itu bagian atas bikini alias swimming bra tanpa tali! Kacamata kuda!!!
“Ssst… Sttt!” Saya mengisyaratkan bli Bagus supaya berhenti menarik-narik kain itu.
Terlambat. Mas bule nyadar lebih dulu. Bli Bagus melongo.
“You can keep that for you.” Kata si bule. Lah, kalo ini bukan barangnya si bule trus barang milik siapa? Kenapa juga bisa nyangkut di ujung papan surfing si bule? Absurdnya, dengan muka lempeng.com si bule malah ngasiin itu kacamata kuda ke bli bagus yang lagi merah padam mukanya saking malunya karena sudah menarik-narik benda tadi di depan si bule!

Baru saja saya berhenti tertawa melihat muka bli bagus yang merah padam karena kejadian barusan, seorang tamu bule yang lain mendatangi saya.
Ketika mau sapa, HT di meja saya berbunyi, housekeeping mengontak front desk. Jadilah nona-nona cantik itu mendatangi bli bagus yang kebetulan berdiri di sebelah saya, siap siaga.
“Hi. Yesterday I had a laundry service here in this hotel and I received yesterday evening. I just realized that one of my stuff was missing. It was a light brown bra. I think this one is not mine. Color is same not this one.” Si bule mengulurkan sebuah benda dari tangannya, warna cokelat muda, dan hanya dibungkus plastik transparan. Eng ing eng…! Kacamata kuda lagi!!!
Bli Bagus kembali terbengong-bengong. Kalau benda ini dibungkus plastik hitam atau benda sejenis dan tidak terlihat dari luar sih, tidak masalah. Nah ini, ditenteng begitu saja dan cuek pakai plastik bening dan langsung mencolok mata!
“Please check to your laundry staff and get my stuff back.”
“O-OK, Maam. I.. I will check.” Bli Bagus yang masih syok jadi gelagapan bicaranya.
“OK, thank you. My room is 121.” Katanya lagi dengan cueknya. Lalu ngeloyor pergi.
Sayapun tergelak melihat bli Bagus yang masih bengong. Mungkin kena sawan karena tak terbiasa memegang benda perempuan.
Dengan muka memelas, bli Bagus lalu menghampiri saya.
“Mbak, tolong dong mbak saja yang ngecek di laundry. Masa saya bawa beginian ke laundry?”
Saya hanya tersenyum dan menelepon laundry. Tak ada jawaban. Berarti anak laundry sedang ada di washing room, entah sedang mencuci atau menyetrika. Saya lalu mengontak housekeeping, minta bantuan. Semua housekeeping sibuk, supervisor sedang menginspeksi kamar karena tamu VIP akan check in sebentar lagi.
“Waduh, Bli. Maaf, semuanya tidak bisa.”
Bli Bagus menyerah pasrah. Receptionist yang in charge hanya saya seorang, karena shift berikutnya datang paling cepat dua jam lagi, dan bellman yang in charge kebetulan hanya Bli Bagus. Kalau saya tinggal dan ada tamu yang mau check out atau ada yang check in atau kuncinya bermasalah dan minta diganti, bli Bagus tentu tidak bisa (dan tidak diperbolehkan) menangani. Tapi kalau bli Bagus yang pergi, kalau ada tamu yang check in dan barang bawaannya banyak, saya masih bisa minta tolong security. Kalau ada tamu yang check out dan minta luggage assistance atau dibantu menurunkan barang bawaannya, saya masih bisa minta tolong anak restaurant atau housekeeping, atau bahkan duty manager* saya.
Jadilah dengan berat hati bli Bagus menenteng si kacamata kuda sampai ke laundry.
Rupanya, penderitaan bli Bagus belum berakhir. Orang laundry hanya in charge satu orang karena staff yang lain sedang sakit, sedangkan dia juga sedang mengoperasikan washing machine, jadi tidak bisa ditinggal. Sedangkan kalau kelamaan mengantar ke kamar tamu, bisa jadi panjang urusannya karena tamu bisa saja complain dan malah nyari-nyari kesalahan yang ujung-ujungnya minta diskon ini itu. Oh well, no other way bli Bagus juga yang harus mengantar!

Sepulangnya dari mengantar kacamata kuda, bli Bagus senyum geli ke arah saya.
“Mbak..”
“Ya?” Saya jawab tanpa menoleh karena sedang sibuk mengupdate guest profile tamu VIP yang baru saja check in di system.
“Ternyata kaca mata kuda itu pakai spons, ya? Saya baru tahu.”
Oooppss!!! Gantian saya yang merah padam.

*Luggage Tag : Sebuah kertas dengan nomor seri milik bellboy yang dipakai untuk menandai barang milik tamu.

*Duty Manager: Manager yang bertugas di setiap shift, tugasnya adalah bertanggung jawab atas keseluruhan hotel dan menangani complain, jika ada.

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar